Jumat, 15 Oktober 2010

Serial Bedah Betik (4)

SUDAH PAKAI FUEL INJECTION STEP 3

5680betik1.jpgMasih ada pengetahuan yang bisa dibagi dari hasil training betik alias bebek matik keluaran terbaru PT Astra Honda Motor (AHM). Adalah Honda Revo Absolute AT. Spesies baru ini memang lebih menarik untuk dipahami. Terlebih, Em-Plus dipandu langsung Sarwono Edhi, Technical Service Training Development
AHM.

Kata Edhi, Revo AT ini sudah mengsung teknologi fuel injeksi atau PGM-FI step 3. Apa bedanya dengan step 1 dan 2? Yuk kita ditelusuri bareng. Contoh PGM-FI step 2 pada Honda Supra X 125 PGM-FI. Sedangkan yang step 1 ada pada Honda Wave 125 versi Thailand yang diluncurkan pertama kali ketika masih pakai bodi seperti Karisma.Beda step 1 dan step 2 ada pada letak ECM atau Electronic Controle Module.5681betik2.jpg

Pada step 1, ECM nempel bareng throttle body yang mirip karburator itu. Sehingga ECM rawan kena banjir dan juga rawan akan getaran. Pada step 2, ECM diletakkan di bawah jok, tentu agar lebih aman. Nah, di step 3 yang sudah diaplikasi di Revo AT bukan lagi masalah di ECM. Melainkan sudah dikembangkan lagi jadi lebih advanced.

"Pada step 3 sudah mengaplikasi O2 sensor," jelas Edhi yang berkacamata itu. O2 sensor dipasang pada kepala silinder. Bentuknya seperti busi. Tugasnya membaca kadar oksigen yanng ada di dalam gas buang.

Jika kekurangan atau kebanyakan oksigen, sensor akan mengumpan data pada ECM atau yang jadi otaknya injeksi. Sehingga ECM akan memberi komando untuk mengurangi atau menambah penyemprotan bahan bakar oleh nosel. Dengan begini, berarti punya dua keuntungan. Didapat pembakaran maksimal sekaligus sudah rendah emisi.

5682betik3.jpgNamun lantaran letak O2 sensor atau beken disebut lamda sensor ini berada di aliran gas buang, ya terpaksa harus sering dibersihkan. Supaya tidak ditimbuni kotoran yang berakibat ngaconya sensor dan bikin boros bahan bakar.

Selain penggunaan oksigen sensor, pada PGM FI step 3 juga memiliki sensor oli. Honda menyebutnya EOT atau Engine Oil Temperature. Tugas EOT memberi umpan data kepada ECM. Data dari ECM bisa digunakan untuk perintah kepada IACV (Idle Air Control Valve). Semacam katup untuk membuka udara di throtlle body. Jika suhu kurang dari 60ยบ, IACV bekerja sehingga langsam mesin jadi tinggi dan tidak mati-mati.

Letak EOT ada di blok silinder. Tepatnya di bawah rantai keteng. Sehingga banyak pelumas berhenti di got bawah rantai keteng itu. Kelebihan lain dari PGM-FI step 3 bisa dilihat pada throttle body. Ada empat sensor. Pertama, Throttle Position Sensor atau TPS. Menyensor bukaan katup yang berhubungan dengan kabel gas. TPS akan memberi umpan kepada ECM. Sehingga besar bukaan gas akan disesuaikan dengan jumlah dan timing penyemprotan bensin. TPS juga memberi sinyal ke timing pengapian.

Kedua, pada throttle body juga ada dijumpai MAP atawa Manifold Absolute Pressure. Untuk membaca tekanan atau kevakuman udara yang masuk dalam intake manifold. Makin kencang kecepatan udara akan semakin vakum. Datanya diumpan untuk mengetahui jumlah atau banyaknya penyemprotan bensin.

Ketiga, ada juga sensor IAT atau Intake Air Temperature. Sensor ini berperan untuk mendeteksi suhu udara yang masuk ke dalam intake manifold. Ini juga berfungsi untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan.

Sensor yang keempat yaitu IACV (Idle Air Control Valve). Sistem pengatur langsam secara elektronik. Fungsinya seperti cuke pada motor sistem karburator. Namun buka-tutup klep cuke diatur secara elektronik. IACV harus kerja sama dengan EOT atau sensor oli di blok silinder. "Jika suhu kurang dari 60 derajat, katup langsam atau cuke akan membuka."

Dari penambahan sensor itu diharapkan mesin bekerja jadi lebih sempurna. "Seperti pada Revo AT yang mampu menghasilkan emisi gas buang rendah," jelas Edhi yang berkulit bersih itu.

Konsumsi bensin diklaim lebih irit. Berdasarkan hasil tes dari pihak AHM, 1 liter Premium bisa dipakai untuk 57 km. Padahal menggunakan trasmisi otomatis. Bandingkan dengan bebek Revo karburator yang hanya 54,8 km/liter bensin.

"Penggunaan PGM-FI step 3 juga memudahkan proses starter dalam kondisi cuaca apapun. Pagi atau cuaca dingin bukan masalh. Proses pengendaraan juga menjadi jauh lebih halus," yakin Edhi.


Tidak ada komentar:

Pesan Singkat

Penulis menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Penulis berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

Bagaimana hasil survey terhadap artikel yang anda baca ?