Jumat, 15 Oktober 2010

BEDAH BETIK (01)

HEAD DAN BLOK EFT

5405bedah1-gt.jpgPada Rabu 21 Juli lalu, MOTOR Plus dapat kesempatan langsung membelah mesin Honda Revo AT yang berbasis betik alias bebek matik. Proses bedah berlangsung di Astra Honda Training Center (AHTC), Sunter, Jakarta Utara.

Karena mesin dibedah sampai tuntas, pembahasannya akan dibikin berseri. Untuk ini kali dari blok dan kepala silinder dulu. Ada apa aja sih isi di bagian itu?5406bedah2-gt.jpg

Pertama membuka tutup kepala silinder dulu. Bisa dilakukan menggunakan kuncil L5 untuk mengendurkan dua baat penguncinya.

Setelah dibuka akan kelihatan rocker arm dan mekanisme klep. "Seperti di Honda Revo Absolute atau Blade menggunakan pelatuk model roller," jelas Handy Hariko.

Pelatuk model ini meringkan gesekan. Supaya tidak banyak tenaga mesin terbuang. "Sehingga lebih efisien bahan bakar," jelas bapak ramah yang Deputy General Manager Technical Service AHM.

Menurut Handy, Revo AT mengusung teknologi EFT (Efficient and Low-Friction Technology). Artinya, teknologi yang meminimalkan gesekan.

5407bedah3-gt.jpgSalah satu yang masuk EFT yaitu rocker arm roller. Ini yang membuat konsumsi bensin bisa lebih efisien. Menurut iklannya sih bisa sampai 57 km untuk satu liter bensin. Tapi, ketika dijajal kali pertama oleh Em-Plus, bisa 65 km/liter bensin. Pasti bikin heboh!

Masih bicara di kepala silinder. Untuk dudukan laher kem sudah menyatu dengan head. Tidak seperti halnya di Vario yang terpisah untuk mempermudah melepas kem.

"Namun meski dudukan laher kem terkunci, chamshaft bisa ditarik dari samping," tambah Sriyono dari bagian training AHM.
5408bedah4-gt.jpg
Di dalam silinder head juga ada pegas kecil. Ukurannya lebih kecil dari per pulpen. "Fungsinya menekan bandul dekompresi. Sehingga mudah distarter," terang Sriyono lagi.

Masih di sekitar area head. Pula dijumpai seperti ada dua busi. Ini yang membedakan dari Honda generasi sebelumnya.

Revo AT bukan mengaplikasi 2 busi. Tapi, pakai sistem injeksi atau PGM-FI generasi ke-3. Di kepala silinder dilengkapi sensor O2 atau oksigen. Fungsinya untuk membaca kadar oksigen di lubang buang. Untuk dijadikan input ke ECU. Lebih jelas soal injeksi step 3 nanti dibahas khusus dan tentunya lebih dalam.

Acara bongkar mesin dilanjut ke blok dan piston. Seher dibuat ringan tapi tetap kuat. Ada teknologi EFT di piston. Di badan seher dibuat beralur. Sehingga lebih ringan gesekan dan sebagai tempat oli ngendon untuk pelumasan.

Satu lagi beda dari yang lain. Di blok silinder terdapat sensor oli. Tepatnya di bawah rantai keteng. Sebagai
input ke sistem injeksi. "Kalau rusak, cirinya mesin jadi susah distarter," wanti Sriyono.


Tidak ada komentar:

Pesan Singkat

Penulis menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Penulis berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

Bagaimana hasil survey terhadap artikel yang anda baca ?