Jalan-Jalan di Yogyakarta: Nikmati Rasa yang Berbeda
| |  Dear Apri Yanto Wisata kuliner saat jalan-jalan ke Yogyakarta tentu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Gurihnya Guded Yu Djum dan garingnya bumbu kremes dari restoran Ny. Suharti pertama menjadi wisata kuliner klasik yang wajib. Kunjungan ke House of Raminten dan Bale Raos, dua restoran terkenal lainnya yang menjanjikan pengalaman berbeda juga menjadi keharusan. Tetapi Yogyakarta terus bergerak dan sekarang wilayah di selatan pulau Jawa ini memiliki lebih banyak lagi tempat menarik yang dapat menjadi bagian dari wisata kuliner kamu. Berikut ini empat diantaranya.  Saat jalan-jalan ke Yogyakarta, seorang jurnalis asal Belanda jatuh cinta pada kesederhanaan masyarakat Kasongan (sekitar setengah jam dari pusat kota Yogyakarta) dan memutuskan untuk membangun sebuah rumah peristirahatan. Untuk mengisinya dengan percakapan dan untuk berbagi cerita, digagaslah The Sawah. Wisata kuliner disini meliputi bergaya barat maupun timur yang terbuat dari bahan lokal segar dan disajikan langsung oleh sang pemilik di ruang makan berdekorasi cantik. Datang sebelum matahari terbenam untuk jalan-jalan menikmati damainya pemandangan terbuka kearah sawah dan pedesaan disekitarnya. Hanya untuk makan malam, sebaiknya pesan tempat terlebih dahulu.  Dinobatkan sebagai restoran terbaik di Yoyakarta tahun 2012 oleh salah satu situs jalan-jalan terkemuka, tempat ini menyajikan rasa dan suasana yang apa adanya. Menu wisata kuliner disini mungkin tidaklah terlalu istimewa karena kamu dapat memperolehnya dengan mudah, tetapi bahan, proses, citarasa dan presentasi makanan di restoran ini menunjukkan kekayaan tradisi kuliner tanah air. Makan di dalam bangunan gebyok kayu berusia ratusan tahun peninggalan keluarga dikelilingi beragam benda antik juga menjadi bagian dari pengalaman menarik ini. Kursi yang terbatas membuat kamu sebaiknya memesan tempat terlebih dahulu, baik untuk makan siang maupun makan malam.  Nikmati wisata kuliner yang akan mengingatkan kamu akan makanan rumahan, khususnya yang biasa disajikan di Jawa dan Kalimantan. Dengan harga terjangkau – kurang dari IDR 50.000 untuk makanan utama dan minuman penyegar- Bu Ageng menawarkan sajian dengan resep asli seperti Nasi Campur Ayam Bakar Suwiran, Baceman Kambing, dan Sambal Kutai yang terkenal. Berdiri sejak setahun lalu, tempat makan ini sudah menjadi bagian dari wisata kuliner anyar khususnya bagi para penggemar budaya yang jalan-jalan sambil bergaya dengan tas Louis Vuitton karya seniman Yayoi Kusama atau Goyard berwarna-warni, karena sang pemilik- seniman dan komedian Butet Kertaradjasa- sering mengundang rekan-rekannya dari dunia seni.  Tempat yang baru buka beberapa bulan ini menawarkan pemandangan terbaik mengarah ke komplek Candi Perambanan dan sekitarnya, cocok menjadi tempat beristirahat melepas lelah setelah seharian berkeliling candi. Menu yang ditawarkan bernuansa internasional dengan sentuhan Asia dan hanya menggunakan bahan –bahan terbaik. Mulai dari minuman penyegar buatan bekas pegawai Aman Resorts hingga Duck Speciale-nya yang lezat, restoran ini memberikan nuansa baru pada dunia wisata kuliner Yogyakarta. Pemiliknya mengatakan bahwa Sultan Yogyakarta sangat menyukai tempat ini. Rasakan sajiannya dan nikmati suasananya karena masing-masing restoran menawarkan suasana yang berbeda. Ambil beberapa foto, masukkan di profil kamu di Burufly dan beritahu teman tentang menu favorit dan tips menarik lainnya tentang jalan-jalan di Yogyakarta. Jika kamu mengetahui restoran-restoran baru lain yang menarik untuk dikunjungi di Yogyakarta masukkan fotonya di profil facebook kami
|  | | Ikuti berita terhangat serta beragam Wow dari Indonesia dan #OMGFACTS dari Indonesia |  | Selamat berpergian… Burufly Team | | | |
| | | |
Burufly.com | Jln Wijaya Timur II no 13 RT 015 RW 002, Petogogan, Mampang Prapatan | Jakarta | 12170 | ID
Pesan Singkat
Penulis menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Penulis berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar